Rumah Lamin Kampung Pepas Eheng





Rumah Lamin sebagai simbol budaya Kampung Pepas Eheng
Rumah Lamin adalah rumah adat dari Kalimantan Timur. Rumah Lamin adalah identitas masyarakat Dayak di Kalimantan Timur. Rumah Lamin juga dikenal sebagai rumah panggung yang panjang dari sambung menyambung. Rumah ini dapat ditinggal oleh beberapa keluarga karena ukuran rumah yang cukup besar. Salah satu rumah Lamin yang berada di Kalimantan Timur bahkan dihuni oleh 12 sampai 30 keluarga.Rumah Lamin dapat menampung kurang lebih 100 orang. Kebudayaan ini yang masih dilestarikan sebagian masyarakat kampung Pepas Eheng adalah Lamin yang disebut dalam bahasa Benuaq "Lou".  Di dirikan pada tahun 1964 yang pembangunan awalnya hanya dua bilik ( Olakng ) . Kemudian warga yang lain menyambung membuat biliknya masing – masing sehingga menjadi seperti saat ini . Lamin Pepas Eheng berukuran panjang 74 meter dan lebarnya 34 meter terdiri dari 9 Olakng ( Bilik ). Jumlah penghuni lamin saat ini 36 orang dengan  12 Kepala keluarga. Lamin selain sebagai rumah, juga memiliki nilai sosial budaya yang tinggi. Dikatakan demikian karena lamin berfungsi bukan saja sebagai rumah pribadi, tetapi dapat dipergunakan sebagi tempat pertemuan, kegiatan upacara adat, seperti : upacara belian ( menyembuhkan orang sakit ), upacara kematian ( parapm api, kenyau, kewangkai )  upacara pernikahan, dan lain.  Disamping itu Lamin Pepas Eheng menjadi salah satu cagar budaya yang dibina dan lestarikan serta menjadi obyek wisata.

Upacara adat
Upacara ini terdiri dari :
  1. Upacara Adat kelahiran seperti : Natakng Juwata, Ngeragaq, dan Melas.
  2. Upacara adat kematian seperti : Parapm Api, Kenyaw, dan Kwangkay .
  3. Upacara adat perkawinan seperti : Pelulukng Peruku.


EmoticonEmoticon